Banyak rumor yang mengatakan bahwa
Piala Dunia mempengaruhi pasar saham karena dianggap pelaku pasar pindah
"permainan" ke pasar judi bola.
Tahun 1998, France '98, IHSG saat
itu mengalami peningkatan. Pasar yang baru saja kembali setelah krisis, market
yang terbatas dan tentu saja pasar judi bola masih bergerak di "bawah
tanah" menjadikan pasar modal bergerak positif.
Volume perdagangan juga tidak
bergerak terlalu berlebihan jadi bisa disimpulkan pasar tidak mengalami
perubahan. Dan mitos pasar modal = pasar turun tidak terjadi saat itu.
Korea-Japan '02, sama seperti
sebelumnya, di gelar Juni – Juli, pasar bergerak tidak terlalu fenomenal, tapi
menunjukkan adanya peningkatan di awal Juni sampai pertengahan. Kemudian jatuh
menuju akhir Juni seiring ditutupnya Piala Dunia dan terus turun sampai
September.
Jerman '06, ditandai dengan pasar
modal mulai tumbuh, reksadana mulai dijual dan investor sudah beragam baik
individu maupun korporasi. Namun pasar menunjukkan kebalikannya, volume turun
dan pasar bergerak lambat.
Jadi bisa dikatakan saat itu mitos
Piala Dunia terjadi yaitu perdagangan dan pasar turun di saat Piala Dunia.
Mungkin trader pada ngantuk karena begadang :D
Afrika Selatan '10, pasar juga
mengalami penurunan, kegiatan melambat (volume turun). Bisa dikatakan saat itu
pasar benar-benar berubah. Internet sedang tumbuh subur di negara kita,
infrastruktur juga makin baik. Dan jangan lupa kita baru masuk ke demokrasi.
Judi online sedang tumbuh dan judi telpon juga tinggi. Tidak heran sebagian
investor merasa mendapat mainan baru.
Bagaimana dengan Brazil '14? Kondisi
informasi hampir sama dengan 2010, bahkan dengan teknologi makin canggih.
Alternatif tempat bertaruh juga makin banyak baik online maupun offline (di
kantor sudah mulai lahir Bandar-bandar kecil).
Perbedaan mencolok adalah Piala
Dunia kali ini berbarengan dengan Pemilu, yang mana bahwa pasar biasanya akan
tumbuh. Jadi kalau kita gabung dan simpulkan secara gampang, pasar akan
sideways hehe… karena secara historis bisa naik dan bisa turun.
Tapi tunggu dulu, dalam 2 tahun
terakhir Piala Dunia, pasar turun sekitar 10-15% saat Piala Dunia terjadi;
hanya dalam waktu 1 bulan itu saja. Sebagai pembanding, Pemilu '99 IHSG naik
lebih 60%, 2004 naik lebih 40% dan 2009 naik lebih 80%.
Bebarapa hari lalu Bank Sentral
Eropa juga sudah mengumumkan penurunan bunga, dimana kondisi ekonomi mereka
belum begitu membaik. Jadi bisa dikatakan akan ada cukup banyak uang siap
masuk, walaupun bank kita juga sudah siap dengan kenaikan bunga agar tidak ketinggian
inflasinya.
Jadi secara sederhana mungkin bisa
kita katakan; bisa jadi pasar akan turun saat Piala Dunia, tapi dengan sejarah
Pemilu dan kondisi Eropa juga US, kita masih bisa optimis ini saat terbaik
memulai.
Strategi mudah adalah dengan mulai
memilih dan menyimpan sekarang saat pasar sedang lengah dengan Piala Dunia. Dan
berdoalah agar Pemilu memilih Presiden sesuai harapan pasar. Akhirnya
bersiaplah untuk keuntungan besar di akhir tahun ini.
Saham memang investasi jangka
panjang; tapi mengambil keuntungan saat market timing baik juga bukan suatu
dosa besar. Jangan lupa dengan perayaan Lebaran, walau pasar melambat karena
banyak libur dan volume rendah, namun ini adalah peluang untuk beberapa saham
konsumsi yang selalu naik saat Lebaran.
Apa keputusan Anda? Tetaplah
investasi. Kalaupun kenyataan tidak sesuai dengan yang diceritakan…itu hanya
goncangan kecil dalam perjalanan panjang investasi kita :)
sumber : @kokiduit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar