Rabu, 16 Desember 2015

Demam Bola dan Pasar Saham



Banyak rumor yang mengatakan bahwa Piala Dunia mempengaruhi pasar saham karena dianggap pelaku pasar pindah "permainan" ke pasar judi bola.
Hasil gambar untuk piala dunia
Tahun 1998, France '98, IHSG saat itu mengalami peningkatan. Pasar yang baru saja kembali setelah krisis, market yang terbatas dan tentu saja pasar judi bola masih bergerak di "bawah tanah" menjadikan pasar modal bergerak positif.

Volume perdagangan juga tidak bergerak terlalu berlebihan jadi bisa disimpulkan pasar tidak mengalami perubahan. Dan mitos pasar modal = pasar turun tidak terjadi saat itu. 

Korea-Japan '02, sama seperti sebelumnya, di gelar Juni – Juli, pasar bergerak tidak terlalu fenomenal, tapi menunjukkan adanya peningkatan di awal Juni sampai pertengahan. Kemudian jatuh menuju akhir Juni seiring ditutupnya Piala Dunia dan terus turun sampai September. 

Jerman '06, ditandai dengan pasar modal mulai tumbuh, reksadana mulai dijual dan investor sudah beragam baik individu maupun korporasi. Namun pasar menunjukkan kebalikannya, volume turun dan pasar bergerak lambat. 

Jadi bisa dikatakan saat itu mitos Piala Dunia terjadi yaitu perdagangan dan pasar turun di saat Piala Dunia. Mungkin trader pada ngantuk karena begadang :D 

Afrika Selatan '10, pasar juga mengalami penurunan, kegiatan melambat (volume turun). Bisa dikatakan saat itu pasar benar-benar berubah. Internet sedang tumbuh subur di negara kita, infrastruktur juga makin baik. Dan jangan lupa kita baru masuk ke demokrasi. Judi online sedang tumbuh dan judi telpon juga tinggi. Tidak heran sebagian investor merasa mendapat mainan baru. 

Bagaimana dengan Brazil '14? Kondisi informasi hampir sama dengan 2010, bahkan dengan teknologi makin canggih. Alternatif tempat bertaruh juga makin banyak baik online maupun offline (di kantor sudah mulai lahir Bandar-bandar kecil). 

Perbedaan mencolok adalah Piala Dunia kali ini berbarengan dengan Pemilu, yang mana bahwa pasar biasanya akan tumbuh. Jadi kalau kita gabung dan simpulkan secara gampang, pasar akan sideways hehe… karena secara historis bisa naik dan bisa turun. 

Tapi tunggu dulu, dalam 2 tahun terakhir Piala Dunia, pasar turun sekitar 10-15% saat Piala Dunia terjadi; hanya dalam waktu 1 bulan itu saja. Sebagai pembanding, Pemilu '99 IHSG naik lebih 60%, 2004 naik lebih 40% dan 2009 naik lebih 80%. 
Hasil gambar untuk pasar saham
Bebarapa hari lalu Bank Sentral Eropa juga sudah mengumumkan penurunan bunga, dimana kondisi ekonomi mereka belum begitu membaik. Jadi bisa dikatakan akan ada cukup banyak uang siap masuk, walaupun bank kita juga sudah siap dengan kenaikan bunga agar tidak ketinggian inflasinya.

Jadi secara sederhana mungkin bisa kita katakan; bisa jadi pasar akan turun saat Piala Dunia, tapi dengan sejarah Pemilu dan kondisi Eropa juga US, kita masih bisa optimis ini saat terbaik memulai. 

Strategi mudah adalah dengan mulai memilih dan menyimpan sekarang saat pasar sedang lengah dengan Piala Dunia. Dan berdoalah agar Pemilu memilih Presiden sesuai harapan pasar. Akhirnya bersiaplah untuk keuntungan besar di akhir tahun ini. 

Saham memang investasi jangka panjang; tapi mengambil keuntungan saat market timing baik juga bukan suatu dosa besar. Jangan lupa dengan perayaan Lebaran, walau pasar melambat karena banyak libur dan volume rendah, namun ini adalah peluang untuk beberapa saham konsumsi yang selalu naik saat Lebaran. 

Apa keputusan Anda? Tetaplah investasi. Kalaupun kenyataan tidak sesuai dengan yang diceritakan…itu hanya goncangan kecil dalam perjalanan panjang investasi kita :)

sumber : @kokiduit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar