Rabu, 16 Desember 2015

Belajar Dari Tanda-Tanda ORI 11



Hasil gambar untuk obligasi republik indonesiaOri adalah salah satu jenis investasi yang diminati saat ini. Sejak awal diterbitkan dengan bunga kupon 12.5% sampai yang ke-11 yang saat ini dilepas dengan kupon 8.75%.

Kelebihan berupa hasil tetap dan dibayarkan bulanan adalah kelebihan obligasi ritel dibandingkan obligasi korporasi atau negara yang lain. 

Lawan berat dari obligasi ritel, pastinya adalah produk perbankan seperti deposito. Dengan likuiditas lebih cepat, produk deposito menjadi lebih diminati dibanding ori. 

Beberapa hari lalu OJK membuat pernyataan untuk membatasi bunga deposito. Kebetulan waktunya bertepatan dengan diterbitkannya ori. Apakah ada pengaruh? 

Entahlah tapi gambaranya aturan ini pasti tidak jalan. Bunga boleh turun tapi biaya bank pasti tetap tinggi karena bank akan mengkonversi bunga tadi dengan bentuk lain. Seperti dana tunai, voucher belanja sampai diskon bunga kredit. Jadi kalau mengharap bunga deposito akan membuat pemilik deposito pindah ke ori, atau biaya bank tinggi sepertinya masih jauh panggang dari api. 

Pertanyaan mendasar adalah apakah hasil 8.75 masih menguntungkan? Dari segi pesaing yaitu deposito, sepertinya berat. Bahkan dengan aturan pembatasan bunga deposito, orang kaya makin senang karena kekurangan bunga dibayarkan oleh bank dengan dana tunai. Artinya selain bunga mereka malah dapat uang tunai atau voucher belanja :) 

Hasil gambar untuk obligasi republik indonesiaSelain bunga pesaing, inflasi adalah lawan dari ori. Inflasi yang tinggi akan membuat asset kita bukan bertambah, malah akan turun. @KontanNews mengutip perkataan salah satu petinggi "Bila BBM naik maka inflasi bisa ke 9% tahun ini". Artinya kupon ori kita sudah terlambat 25% dari inflasi. Gampangnya asset kita turun senilai itu dalam 1 tahun. Padahal dengan hilangnya opportunity dijual karena tidak likuid.

Bagaimana dengan jangka pendek? Dengan kondisi saham yang sedang memerah beberapa hari ini, untuk investor yang risktaker akan melihat ini sebagai opportunity besar di jangka pendek. 

Beli sekarang dan lepas setelah pelantikan presiden adalah salah satu strategi mudah. Setiap pelantikan presiden selalu diikuti dengan kenaikan IHSG. 

Jadi kesimpulannya, ori 11 sepertinya agak berat tahun ini. Kalau Anda yang mengerti sebenarnya ini bukan saat untuk ber ori-ria. 

Walaupun harus tetap dikatakan; tulisan ini bukan bersifat ajakan, apalagi keharusan. Hanya analisa sederhana dan dangkal mengenai investasi.

sumber : @kokiduit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar