Minggu, 27 Desember 2015

Dari Pegawai Menjadi Seorang Pengusaha

Hasil gambar untuk pegawai menjadi pengusahaSiapa yang resolusi tahun 2016 nanti ingin menjadi pengusaha?

Mulai suatu usaha agar sukses tidaklah rumit, namun membutuhkan lebih dari sekedar ide cemerlang dan niatan yang kuat. Rintangan terbesar yang umum dihadapi oleh para pegawai adalah ketakutan kehilangan penghasilan rutin. Banyak juga yang bingung dalam mengelola keuangan usaha tanpa mengganggu keuangan pribadi.


1. Membuat rencana bisnis yang komprehensif.
Suka atau tidak, Anda wajib menuangkan ide-ide tersebut dalam sebuah rencana tertulis. Sebuah rencana bisnis akan dapat menjawab pertanyaan penting tentang, Apa yang Anda jual? Siapa pangsa pasar Anda? Bagaimana Anda berencana membuat keuntungan? Siapa tim impian yang bekerja? Seperti apa proyeksi keuangan bisnis Anda?

Salah satu hal terpenting yang dihasilkan oleh sebuah rencana bisnis adalah mengetahui pasar kompetisi usaha anda. Selain itu, rencana bisnis juga merupakan kunci untuk mengakses dana sebagai sumber modal kerja.

Rencana bisnis dapat memberi gambaran berapa jumlah modal yang Anda perlukan. Apakah perlu untuk meminjam dari Bank, dan bagaimana bisnis Anda dapat membayar hutang modal kerja tersebut.

2. Menyiapkan tabungan untuk Hari Mendung.
Salah satu ketakutan terbesar pegawai yang beralih menjadi pengusaha adalah resiko tidak mendapatkan penghasilan yang rutin. Oleh karena itu, sebelum mulai usaha, Anda wajib untuk memiliki reservasi dana sebutlah Dana Hari Mendung.

Dana ini harus lah disimpan dalam bentuk tabungan biasa atau deposito dengan jumlah minimal 6 kali pengeluaran rutin bulanan. Fungsi dana adalah bila usaha belum dapat memberikan penghasilan, maka Anda tetap memiliki uang untuk membayar keperluan rutin.

3. Membuat anggaran pemasukan arus kas setiap bulan.
Bagaimana menentukan besaran penghasilan Anda sebulan? Bila anda bekerja untuk bisnis ini, tentukan gaji anda sendiri. Masukkan gaji ini sebagai bagian dari biaya usaha.

Jangan tergiur gaji besar ketika pada periode tertentu usaha mendapatkan hasil besar. Keuntungan ini bisa diakumulasikan agar diputar kembali sebagai modal usaha atau diambil sebagai bonus sebagai pemilik.

4. Pisahkan uang Pribadi dan Uang Bisnis. Keuangan bisnis berbeda dengan keuangan pribadi Anda.
Saat berbisnis, pisahkan keuangan untuk usaha dengan keuangan untuk pribadi, sekalipun usaha dalam taraf kecil-kecilan. Anda bahkan harus membuat rekening khusus untuk bisnis atas nama pribadi.

Modal awal bisnis adalah investasi anda. Catat berapa investasi yang telah anda keluarkan sebagai modal usaha. Setiap pengeluaran usaha harus dibayarkan dengan pemasukan usaha. Menggunakan arus kas bisnis untuk membiayai keperluan-keperluan pribadi adalah big no! Anda juga harus ekstra hati-hati apabila masih memiliki utang bisnis.

Sesuai dengan rencana bisnis, jumlah pinjaman modal kerja harus dapat dibayarkan dari proyeksi pemasukan usaha. Jangan gunakan uang pribadi untuk membayar utang bisnis.

Apabila keadaan tidak berjalan lancar, praktik seperti ini dapat membawa bencana. Ingat, penghasilan bisnis yang harus membayar utang kerja, bukan uang pribadi Anda.

Pada tahap awal, hasil usaha sering tak sesuai dengan harapan. Jangan mundur. Bisnis ideal selalu dimulai hal yang kecil tapi didukung rencana yang besar.

sumber : +ZAPFinance TV 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar