Investasi adalah bagian penting
dalam perencanaan keuangan. Di antara utang, proteksi, sosial dan konsumsi,
investasi adalah salah satu diantaranya. Dan produk investasi yang bisa
dibilang tradisional tapi masih tetap digunakan adalah Property.
Property bisa berupa tanah kosong,
tanah plus rumah, ruko, apartemen, bahkan sampai ke tanah makam, mengapa tidak?
Ada 2 istilah di Property yaitu
Investasi dan Bisnis. Sebenarnya keduanya memiliki maksud dan tujuan sama; tapi
dalam pelaksanaannya berbeda.
Investasi lebih ke peningkatan value
sedangkan Bisnis lebih ke cash flow. Artinya Investasi lebih untuk mengejar
penambahan nilai dari Property itu. Sedangkan Bisnis lebih untuk mencari
keuntungan cepat akibat dari peningkatan harga.
Untuk Investasi biasanya kita tidak
terlalu membutuhkan perhitungan yang terlalu rumit. Karena untuk mendapatkan
nilai khususnya Property bisa dikatakan selalu meningkat; terlebih bila
Property itu terdapat di Indonesia. Dimana jumlah penduduk terus naik sementara
kapasitas Property yang terbatas.
Kalau bisnis, maka perhitungan dan
penilaiannya sedikit lebih rumit. Pertimbangan yang penting karena peningkatan
harga yang menjadi target, maka kita harus mencari Property yang peningkatan
harganya cepat berubah naik.
Dari beberapa Property yang sudah
kita sebutkan di atas, kalau dibuat urutan dari yang paling rendah peningkatan
harganya adalah : Tanah kosong, tanah plus bangunan, apartemen dan kemudian
ruko.
Tanah peningkatan harganya relatif
lambat karena nilai tambah dari Property itu paling kecil. Bisa sih disewakan,
tapi pasti nilainya tidak setinggi tanah yang memiliki bangunan di atasnya.
Apartemen lebih tinggi dari rumah
tinggal karena lokasi apartemen yang biasanya terletak di lokasi premium atau
dekat pusat bisnis.
Ruko lebih tinggi peningkatan harga,
karena ada oportunity berupa penggunaan lain selain untuk tempat tinggal yaitu
usaha.
Nah bila untuk Bisnis pertimbangan
tadi harus kita dahulukan. Meskipun bisa terjadi Property Investasi yang bisa
sekaligus Bisnis. Misal tadi tanah kosong yang disewakan, rumah tinggal
dijadikan kost atau sewa adalah contoh mudahnya.
Selain itu kebalikannya juga bisa;
bisnis yang sekaligus investasi; walaupun harus diakui hasilnya pasti lebih
tinggi bisa Property tadi digunakan sesuai tujuannya.
Meski tanah bisa disewakan, tapi
hasilnya tidak besar sekali. Begitu juga sebaliknya, ruko bisa sih dipegang
lama dan disewakan; tapi jauh lebih untung bila dijual beli.
Khusus untuk apartemen. Bila akan
digunakan Bisnis pastikan kita memegangnya pada tahapan yang tepat. Peningkatan
harga tertinggi biasanya terjadi saat penawaran sampai dengan apartemen jadi.
Bila sudah jadi biasanya kenaikannya sudah lebih stabil dan tidak terlalu
tinggi. Bahkan setelah lebih dari 15 tahun bersiap untuk kenaikan value yang
minus, karena bangunan turun nilainya.
Jadi, silahkan dipilih sesuai tujuan
dan profil risiko; sebab Property sebenarnya hanya alat kok :)
sumber : @kokiduit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar