Utang dan investasi adalah bagian
yang tidak bisa dilepaskan dari perencanaan keuangan. Secara hirarki keduanya
adalah kegiatan yang berseberangan. Utang untuk masa lalu dan investasi untuk
masa depan.
Namun untuk hal-hal khusus keduanya
bisa menjadi tindakan yang rancu karena utang bisa untuk masa depan atau
investasi ternyata untuk masa lalu.
Sebagai contoh mudah, pemilikan
asset produktif dengan cara utang adalah jenis utang sebagai investasi. Atau
pinjaman biaya pendidikan yang tujuannya untuk keberhasilan pendidikan di masa
depan adalah contoh lainnya.
Sehingga secara mudah bisa kita
ambil suatu kesimpulan; ketika utang kita lakukan untuk mendapatkan asset yang
produktif. Atau asset yang akan meningkat nilainya. Atau memberikan manfaat
produktif di masa depan (pendidikan; maka bisalah kita sebut dengan utang sebagai
investasi).
Bagaimana dengan investasi sebagai
utang? Mungkin agak sulit kita bisa mengerti. Investasi kan untuk masa depan
bagaimana bisa mempengaruhi masa lalu?
Mungkin contoh mudah ini bisa
sebagai gambaran…
Persiapan pendidikan anak yang Anda
lakukan tanpa mengerti tujuan dan produk yang tepat, memang memberikan hasil
berupa sejumlah dana yang bisa digunakan.
Bila dana yang terkumpul tadi hanya
sekedar untuk mendapatkan hasil pendidikan yang disesuaikan dengan biaya yang
ada (misal karena hanya dapat dana 30 juta maka sekolah yang dipakai adalah
sekolah kelas C). Bahkan sekolah kelas C tadi bisa diperoleh orang lain yang
tidak harus investasi untuk mencapainya.
Padahal bila produk yang dipilih
tepat dan tujuan lebih pasti, seharusnya bukan sekolah menyesuaikan hasil; tapi
hasil harus bisa mencapai tujuan sekolah tadi.
Nah dari contoh sederhana kita, bisa
dilihat kesimpulan investasi sebagai utang adalah ketika investasi tadi memberi
hasil tidak sesuai dengan kenaikan tujuan, maka investasi tadi meninggalkan
utang.
Utang berupa tambahan dana yang
harus disiapkan untuk mencapai tujuan tertentu (misal ternyata anak meminta
sekolah di kelas A) Maka kita harus menambah dana lagi untuk mencapai sekolah
kelas A tadi. Juga utang berupa hilangnya opportunity untuk mendapatkan hasil
bagus di produk lain karena sudah terikat di produk pertama.
Contohnya, tabungan pendidikan
adalah tabungan yang menawarkan gambaran tujuan indah tapi hasil yang tidak
seindah gambaran tadi. Waktu untuk menabung yang lama, ternyata hasil tidak
seberapa dan selama waktu tadi kita kehilangan kesempatan untuk invest di
tempat lain karena sudah terikat kontrak.
Jadi jelaslah bahwa investasi yang
buruk akan meninggalkan beban ke kita dan akibatnya menjadikan utang buat kita.
"Investasi sebagai utang".
sumber : @kokiduit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar