Pasar Modal sudah turun jauh sampai
saat ini. Berada pada tingkat tertinggi sekitar 5300-an di Mei dan sekarang di
4200 bulan Desember. Tidak salah bila sebagian investor pesimis dengan
investasi mereka tahun ini. Apalagi Saham dan RD Saham yang dianggap sebagai
motor ajaib beberapa tahun lalu jadi melempem tahun ini.
Mereka yang membeli awal tahun
merasakan "potensi" kerugian mereka. Apalagi yang membeli di bulan
Mei. Namun untuk yang optimis, ini adalah saat terbaik untuk mengakumulasi
asset kita. Dengan jumlah dana yang kecil kita bisa dapat unit yang lebih
banyak. Jadi sedikit pesan, untuk yang sudah invest jangan pesimis; selalu
ingat ketika pasar turun maka itu adalah petanda untuk naik.
Sebaliknya saat dia naik maka itu
adalah pertanda dia akan turun. Jadi tinggal bagaimana kita memandang dan
konsisten dengan tujuan kita. Bila tujuannya 10 tahun, tidak usah pusing dengan
potensi rugi saat ini.
Terlepas dari hal tadi, ada sedikit
peluang di akhir tahun ini. Khususnya untuk yang invest di Saham dan mau main
jangka pendek. Selain analisa secara fundamental dan teknikal untuk meramalkan
kondisi pasar ke depan, juga ada kejadian berulang yang biasa terjadi di pasar.
Hal itu sering disebut sebagai
fenomena berulang, yang akhirnya secara tidak resmi diakui sebagai kejadian
yang normal terjadi.
Misalnya Buy in March and Sell in
May, January Effect dan Window Dressing adalah beberapa diantaranya.
Bulan Desember adalah bulan Window
Dressing, biasanya terjadi peningkatan harga Saham karena sebagian besar Manajer
Investasi memperbaiki portofolio akhir tahunnya dengan membeli asset potensial
dan melepas asset jeleknya.
Nah saat seperti inilah Pasar Modal
kita naik. Karena seperti kita tahu tidak banyak barang bagus di pasar, dan
semua MI mengincarnya. Jadi tidak heran bila pasar naik saat terjadi Window
Dressing.
Karena ini adalah kejadian berulang
apakah mungkin terjadi lagi? Karena Window Dressing adalah fenomena, maka kita
hanya bisa memperkirakan kemungkinan terjadinya lagi fenomena ini. Seperti pada
umumnya fenomena, maka tidak ada yang bisa menjamin hal ini terjadi. Jadi kita
hanya bisa memperkirakannya berdasarkan data historis yang ada.
Secara historis data yang didapatkan,
sejak 2001 - 2010 Window Dressing selalu terjadi. Besaran pembelian bulan Desember
lebih besar daripada bulan November. Bahkan saat krisis tahun 2008, penjualan
bulan Desember bahkan lebih besar dari penjualan bulan Nov-Des. Artinya
November negatif dan Desember naik sangat tinggi.
Jadi kalau dilihat selama 10 tahun
fenomena terus terjadi, maka hanya tinggal keyakinan kita saja untuk meyakini
bahwa fenomena ini bisa terjadi lagi.
Dua minggu lagi pasar di barat sudah
masuk masa liburan akhir tahun dan Natal. Jadi minggu ini sampai dengan minggu
depan bisa jadi adalah penentuan untuk melihat apakah Window Dressing bisa
benar-benar terjadi atau tidak.
Beberapa pengamat masih meyakini hal
ini akan terjadi. Jadi untuk spekulator, saatnya mencoba nyali kita. Tahun 2008
saat kondisi kita hampir sama dengan saat ini, pasar di bulan Desember naik 9%
dimana pasar selama Nov-Des hanya naik 7%.
Tapi tetap saja, spekulasi bukan
berarti mati konyol. Persiapkan batas kerugian yang siap diambil dan tentu saja
batas keuntungan yang kita terima. Karena ini adalah fenomena maka kemungkinan
periodiknya adalah jangka pendek. Walaupun akan ada January Effect, tapi tetap
saja segala kemungkinan harus kita jaga dan batasi.
Akhirnya, investor cerdas adalah
investor yang tahu apa yang dia lakukan. Tetaplah investasi dan jangan surut
dengan hanya potensi kerugian.
sumber : @kokiduit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar