Kamis, 10 Desember 2015

SUKUK RITEL 7



Hasil gambar untuk sukuk ritel 7Kalau tidak ada halangan, Sukri 7 akan datang lagi di kancah keuangan Indonesia pada awal Maret 2015. 

Untuk yang belum mengenal dengan dekat, sukri adalah sukuk ritel yang saat ini sudah sampai ke angka 7! 

Sukuk pada dasarnya adalah surat utang atau obligasi namun yang dikeluarkan dengan basis syariah. Secara umum produk sukri tidak beda dengan produk konvensional, namun di teknisnya; obligasi ini harus dikeluarkan oleh pemerintah dengan underliying atau jaminan assetnya. Jadi bisa dikatakan jaminannya bukan sekedar nama pemerintah, tapi assetnya.

Kalau di konvensional hasilnya berupa kupon, maka di sukri hasilnya adalah bagi hasil. Tapi tidak usah takut, biasanya bagi hasilnya sudah diperhitungkan tidak akan jauh dari gambaran tawaran yang diberikan. 

Sebagai pengingat, Sukri 1 memberi imbal hasil 12% tahun 2009. Sukri 2 sebesar 8.7% tahun 2010, Sukri 3 sebesar 8.15% tahun 2011, dan terakhir di tahun 2014 pemerintah mengeluarkan Sukri 6 dengan imbal 8.75%. 

Penentuan imbal hasil pasti disesuaikan dengan tingkat imbal hasil pesaing terdekatnya yaitu deposito. Karena ketika hasil sukuk lebih rendah atau sama dengan deposito, maka orang pasti akan pilih deposito karena likuiditas yang lebih baik. 

Sukri 7 belum diumumkan imbal hasilnya. Tapi sebagai pembanding terdekat; penjaminan LPS saat ini ada di 7.75%, BI rate juga di angka itu. Untuk BPR ada di angka 10%, jadi biasanya supaya bisa terjual dengan sukses pemerintah akan pakai angka diantara LPS bank umum dan BPR. 

Sepertinya, mirip saudaranya terdahulu, jangka waktu sukri juga 3 tahun. Informasi sudah keluar akan ada 23 agen yang akan menjual mulai dari bank dan sekuritas. 

Beda dengan deposito, sukri tidak bisa diambil setiap waktu atau bulanan ya. Jadi kalau mau ambil produk ini harus siap untuk dipegang selama 3 tahun. Bisa sih kalau mau dicairkan lebih cepat, tadi dengan skema dijual. Hanya saja sangat tergantung berapa harga sukri tadi saat dijual. 

Secara umum kalau bunga deposito turun maka harga sukri akan naik. Pertanyaanya, apakah akan naik sebelum jatuh tempo nih Sukri 7? 

Semua sangat bergantung dari kondisi ekonomi kita. Kalau sih optimis karena pemerintahan baru sedang gencar-gencarnya membangun. Secara logika kalau makin banyak bangun maka akan makin banyak uang beredar, sehingga bunga akan turun dan saat itu harga sukri naik. 

Jadi untuk mereka yang yakin dengan pemerintahan saat ini, yakin kalau program-programnya akan jalan dan yakin pemerintah komit, maka produk ini bagus untuk dikoleksi. 

Dengan tingkat bunga penjaminan 7.75% di perbankan, sepertinya angka 8 atau 8,25 adalah angka yang dipilih sebagai imbal hasil. 

Kalau perkiraan benar, akhir tahun ini atau tahun depan anda bisa jual sukri anda dan dapat untung dari harga beli. Tapi ini hanya perkiraan ya, bukan ramalan hehe. So friends, selamat menyambut Sukri-7 ya.

sumber : @kokiduit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar