Kalau tidak ada halangan, Sukri 7
akan datang lagi di kancah keuangan Indonesia pada awal Maret 2015.
Untuk yang
belum mengenal dengan dekat, sukri adalah sukuk ritel yang saat ini sudah
sampai ke angka 7!
Sukuk pada dasarnya adalah surat
utang atau obligasi namun yang dikeluarkan dengan basis syariah. Secara umum
produk sukri tidak beda dengan produk konvensional, namun di teknisnya;
obligasi ini harus dikeluarkan oleh pemerintah dengan underliying atau jaminan
assetnya. Jadi bisa dikatakan jaminannya bukan sekedar nama pemerintah, tapi
assetnya.
Kalau di konvensional hasilnya
berupa kupon, maka di sukri hasilnya adalah bagi hasil. Tapi tidak usah takut,
biasanya bagi hasilnya sudah diperhitungkan tidak akan jauh dari gambaran
tawaran yang diberikan.
Sebagai pengingat, Sukri 1 memberi
imbal hasil 12% tahun 2009. Sukri 2 sebesar 8.7% tahun 2010, Sukri 3 sebesar
8.15% tahun 2011, dan terakhir di tahun 2014 pemerintah mengeluarkan Sukri 6
dengan imbal 8.75%.
Penentuan imbal hasil pasti
disesuaikan dengan tingkat imbal hasil pesaing terdekatnya yaitu deposito. Karena ketika hasil sukuk lebih rendah atau sama dengan deposito, maka orang
pasti akan pilih deposito karena likuiditas yang lebih baik.
Sukri 7 belum diumumkan imbal
hasilnya. Tapi sebagai pembanding terdekat; penjaminan LPS saat ini ada di
7.75%, BI rate juga di angka itu. Untuk BPR ada di angka 10%, jadi biasanya
supaya bisa terjual dengan sukses pemerintah akan pakai angka diantara LPS bank
umum dan BPR.
Sepertinya, mirip saudaranya
terdahulu, jangka waktu sukri juga 3 tahun. Informasi sudah keluar akan ada 23
agen yang akan menjual mulai dari bank dan sekuritas.
Beda dengan deposito, sukri tidak
bisa diambil setiap waktu atau bulanan ya. Jadi kalau mau ambil produk ini
harus siap untuk dipegang selama 3 tahun. Bisa sih kalau mau dicairkan lebih
cepat, tadi dengan skema dijual. Hanya saja sangat tergantung berapa harga
sukri tadi saat dijual.
Secara umum kalau bunga deposito
turun maka harga sukri akan naik. Pertanyaanya, apakah akan naik sebelum jatuh
tempo nih Sukri 7?
Semua sangat bergantung dari kondisi
ekonomi kita. Kalau sih optimis karena pemerintahan baru sedang
gencar-gencarnya membangun. Secara logika kalau makin banyak bangun maka akan
makin banyak uang beredar, sehingga bunga akan turun dan saat itu harga sukri
naik.
Jadi untuk mereka yang yakin dengan
pemerintahan saat ini, yakin kalau program-programnya akan jalan dan yakin
pemerintah komit, maka produk ini bagus untuk dikoleksi.
Dengan tingkat bunga penjaminan
7.75% di perbankan, sepertinya angka 8 atau 8,25 adalah angka yang dipilih
sebagai imbal hasil.
Kalau perkiraan benar, akhir tahun
ini atau tahun depan anda bisa jual sukri anda dan dapat untung dari harga
beli. Tapi ini hanya perkiraan ya, bukan ramalan hehe. So friends, selamat
menyambut Sukri-7 ya.
sumber : @kokiduit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar